Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Profil Lembaga

Pondok Pesantren Ahlul Qur'an dan Pondok Pesantren Al-Lathifiyah adalah dua sisi dalam satu keping mata uang. Keduanya tak terpisahkan; keduanya menjadi kawah candradimuka bagi bagi para calon penghafal Al-Qur'an di lingkungan Sumatra Selatan.

Adalah KH. Abd. Rasyid Shiddiq, KH. Dahlan Kandis, KH. Sjadzily Moesthafa, dan KH. Adlan Aly. Keempat ulama besar sekaligus pionir para penghafal Al-Qur'an ini, secara bersama-sama merintis kelahiran pondok pesantren yang kini berlokasi di dua kompleks terpisah; Pondok Pesantren Ahlul Qur'an di Jl. Rama Raya, KM.10, Palembang (khusus untuk santri putra) dan Pondok Pesantren Al-Lathifiyah di Jl. Swadaya, Lrg. Pinang Raya, II A, Palembang (khusus untuk santri putri).

Didirikan pada tahun 1996, Pondok Pesantren Ahlul Qur'an dan Pondok Pesantren Al-Lathifiyah mewisuda tujuh orang santri dua tahun setelahnya (1998). Sejak saat itu, wisuda para hafih-hafizah digelar secara rutin tiap dua tahun sekali. Seremoni wisuda biasanya diselenggarakan di Masjid Agung Palembang, yang bertepatan dengan perayaan tahun baru Hijriah (Semarak Muharram), dan dengan demikian terbuka bagi khalayak umum. Kegiatan ini lazim menghadirkan penceramah atau qari-qariah bertaraf nasional dari luar Sumatra Selatan dan atau berkelas internasional, dari dalam maupun luar negeri. 

Sampai tahun 2014, Pondok Pesantren Ahlul Qur'an dan Pondok Pesantren Al-Lathifiyah telah meluluskan sebanyak sembilan angkatan atau setara dengan seratusan orang santri yang telah menyebar di berbagai penjuru nusantara. Pondok Pesantren Ahlul Qur'an yang diasuh oleh KH. A. Nawawi Dencik, al-Hafizh, saat ini membina sekitar lima puluhan orang santri. Sementara Pondok Pesantren Al-Lathifiyah, yang dipimpin oleh Nyai Hj. Lailatul Mu'jizat, mendidik sekitar seratus lima puluh santri. Para calon hafiz-hafizah ini bukan hanya berasal dari Sumatra Selatan, tetapi juga dari berbagai kota di pulau Sumatra dan pulau Jawa. 

Selain mengonsentrasikan diri untuk membina para penghafal Al-Qur'an, Pondok Pesantren Ahlul Qur'an dan Pondok Pesantren Al-Lathifiyah juga membekali santri-santrinya dengan berbagai pengetahuan keagamaan, seperti pembelajaran kitab kuning (al-kutub al-qadimah), pelatihan sosial-kemasyarakatan, dan lain-lain. Pondok Pesantren Ahlul Qur'an dan Pondok Pesantren Al-Lathifiyah juga memberikan kesempatan pada santri-santrinya menjadi pendidik profesional dengan menyelenggarakan program Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) bagi putra-putri warga sekitar.

Pada tahun 2012, didirikanlah Yayasan Al-Lathifiyyah, sebagai lembaga yang menaungi Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Al-Lathifiyyah. Beberapa tahun sebelumnya, sudah dilembagakan pula sebuah yayasan yang dimaksudkan sebagai wadah bagi Pondok Pesantren Ahlul Qur’an, yakni Yayasan Ahlul Qur’an. Kedua Yayasan tersebut selanjutnya saling bersinergi; tak terbedakan, tak terpisahkan. 

Di bawah Yayasan Al-Lathifiyyah, yang selanjutnya beralih nama menjadi Yayasan Tahfizhul Qur’an Al-Lathifiyyah Palembang, inilah berdiri Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Lathifiyyah; lembaga pendidikan tinggi yang diniatkan sebagai wadah bagi para pecinta Al-Qur’an, pada umumnya, dan para penghafal Al-Qur’an khususnya. 

Tahun 2016, Yayasan Ahlul Qur'an dan Yayasan Tahfizhul Qur'an Al-Lathifiyyah menggelar wisuda para hafiz dan hafizah (hufaz) yang ke-sepuluh, sekaligus merilis dan kuliah iftitah Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Al-Lathifiyyah Palembang.